Home / berita / Seputar PERADI

Ketua MPR : Profesi Advokat Sulit Terdisrupsi Teknologi

PERADI | 12 Jul 2022
KETUA MPR Bambang Soesatyo mengatakan, disrupsi teknologi terjadi di hampir semua profesi, namun profesi advokat dinilainya sulit tergantikan oleh teknologi.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia-Suara Advokat Indonesia (Peradi-SAI) yang berlangsung di Bali, 10-12 Juni. Rakernas itu mengambil tema Peranan Organisasi Advokat Menghadapi Era Disrupsi Teknologi.

“Pelayanan hukum meniscayakan adanya profesionalisme, dedikasi, kemampuan negosiasi, kebijaksanaan. Ini yang tidak dimiliki oleh robot dalam pengambilan keputusan, pendampingan, dan sentuhan kemanusiaan yang semuanya itu tidak akan mungkin tergantikan oleh kecerdasan buatan,” katanya.

Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, juga mengapresiasi keputusan Peradi SAI untuk mengawal pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi yang menjadi bagian terintegrasi dengan road map digital Peradi SAI di masa yang akan datang.

“Pembahasan mengenai pelindungan data pribadi ini sangat penting, karena bagian dari hak asasi manusia yang diamanatkan oleh konstitusi. Semoga dalam rakernas akan terhimpun gagasan-gagasan yang positif yang membawa manfaat tidak hanya bagi segenap anggota Peradi-SAI, tapi juga kemajuan dunia hukum di indonesia,” kata Bamsoet.

Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan harapan agar Rakernas Peradi-SAI dapat menghasilkan gagasan yang komplet dalam memajukan dunia hukum Indonesia, termasuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya proses hukum, sekaligus memperkuat perlindungan hak-hak warga negara. 

Menurutnya, hal tersebut krusial mengingat salah satu tanda masyarakat cerdas dan negara yang maju adalah kesadaran tinggi terhadap hukum yang ada di negara.

I Wayan Koster bersyukur Rakernas Peradi SAI berlangsung di Pulau Dewata karena akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat Bali.

Ketua Umum DPN Peradi - SAI Juniver Girsang mengungkapkan, rakernas kali ini ditujukan penuh pada pembenahan organisasi dan anggota advokat, khususnya dalam menyambut tantangan teknologi agar tetap dapat eksis dan tidak tertinggal.

Untuk itu, ia mempersilakan kepada seluruh peserta rakernas yang hadir, untuk bersama-sama membicarakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk membenahi diri dan organisasi dalam menyambut era disrupsi teknologi.

“Advokat dapat tertinggal kalau kita tidak mengetahui bagaimana penggunaan teknologi. Apa kelemahan dan kelebihannya, para anggota dapat menanyakan apa yang bisa diperbuat dalam menghadapi tantangan teknologi ke depan. Peradi-SAI juga akan membahas bagaimana perlindungan data pribadi anggota maupun masyarakat; juga mempersiapkan materi-materi untuk pembahasan KUH Perdata,” ujar Juniver. (RO/OL-7)

Penulis : Mediaindonesia.com
Publish : Sabtu 11 Juni 2022, 17:16 WIB 
Sumber : mediaindonesia.com

Berita terkait juga dimuat pada :